Senin, 04 Agustus 2008

OPINI DR. TBRANI SABIRIN

POLIGAMI SEBAGAI STRATEGI DAKWAH, POLITIK DAN BISNIS:

ON THE SPOT KH.WAHAB CHASBULLAH

Oleh Tabrani Syabirin. MA.

(PP. Muhammadiyah, DPP DMI dan dosen di UIN Jakarta)

NU merupakan organisasi massa Islam terbesar di Nusantara. Dari pemilu ke pemilu kekuatan massa NU tetap terpelihara dengan perolehan suara yang terus meningkat. Salah satu basis kekuatan NU adalah jaringan pesantren yang jumlahnya ribuan. Umumnya antara satu pesantren dengan pesantren lainnya mempunyai hubungan darah dan famili. Fakta kuat dibalik itu adalah karena para KIYAI yang memiliki banyak anak dan BERPOLIGAMI. Banyak pengamat yang gagal dalam membaca peta kekuatan NU, karena mereka tidak memahami kehidupan pribadi para kiyai.

Dalam tulisan ini kita akan mengungkap bagaimana KH.Wahab Chasbullah, pendiri NU yang sangat sukses dalam berpolitik, bisnis dan poligami. Sebagai Kiyai legendaris dikalangan Nahdiyiin kehidupan pribadi KH.Wahab sangat warna-warni. Dari segi keulamaan beliau sangat disegani karena keberaniaannya dalam mejawab masalah-masalah aktual dengan argumentasi agama. Selain itu para keturunan dan ahli warisnya masih menikmati posisi terhormat dengan memiliki beberapa pesantren.

Dari segi politik, KH Wahablah yang menetapkan bahwa NU harus berdiri sendiri dan terpisah dari partai Masyumi tahun 1952. Langkah dan kiprah KH Wahab tentu sangat subjektif. Bagi pendukungnya tentu merupakan langkah berani yang menjadikan NU sebagai partai mandiri, dimana dalam pemilu 1955 NU sebagai partai politik memperoleh 18% suara. Tapi bagi lawan-lawannya tindakan KH. Wahab ini tentu akan dianggap sebagai penyebab pertama pecahnya barisan Islam dalam politik. Bagi kita apa yang terjadi pada masa lalu tentu akan kita tempat pada bagian sejarah dan bukan pada rubrik ini kita memberikan penilaian. Tapi apa pun penilaian yang diberikan, KH.Wahab tetap seorang tokoh besar dalam perjalanan politik Islam di tanah air kita.

Selain sebagai seorang kiyai dan politisi, menurut pengamat NU dari Prancis, Greg Fealy, KH.Wahab juga seorang selebritis. Beliau salah seorang dari sedikit orang Islam di Indonesia (tahun 1945 –an) yang mempunyai mobil buatan Amerika dan motor Harley Davidson. Beliau sangat terkenal dan nyentrik, bahkan tak seorangpun yang tidak tertarik melihatnya ketika mengendarai motor Harley Davidson dalam kecepatan tinggi berkeliling di daerah dengan menggenakan sarung, jaket dan sorban putih.

Selain kehidupannya yang nyentrik, Kehidupan pribadinya juga sangat fenomenal dengan keberaniannya menikahi banyak wanita. Dari beberapa sumber yang dekat dengan KH Wahab, beliau menikahi paling sedikit 20 wanita. Prof. Aboebakar (Atjeh) hanya memuat 13 wanita yang pernah menjadi isteri KH.Wahab. Bagi KH Wahab, berpoligami sebagai misi dakwah, politik dan bisnis.

Dari sisi dakwah jelas poligami itu ajaran Islam yang telah dilaksanakan oleh Rasulullah dan para sahabat. Bagi Kiyai dan tokoh agama tentu harus mencontohkan pula kepada masyarakat. Inilah barangkali yang ingin dicontohkan oleh Kiyai Wahab.

Dari sisi politik dan bisnis, poligami bagi Kiyai Wahab juga sangat penting. Empat dari sepuluh isteri beliau adalah anak-anak dari kiyai-kiyai ternama. Dua dari isterinya merupakan anggota keluarga pedagang muslim terkemuka di Jawa Timur. Jadi bagi Kiyai Wahab, berpoligami suatu strategi yang satu sama lain saling terkait yaitu sebagai misi dakwah, politik dan bisnis. Wallahu a’lam.

Tidak ada komentar: